Review Kamera DSLR Canon 10D

Review Kamera DSLR

 

"Sebuah foto yang bagus bukan ditentukan berdasarkan merk kameranya, namun bagaimana seorang fotografer menggunakan kameranya"

 

Kira-kira tulisan singkat itulah yg membuat gue sedikit demi sedikit belajar tentang kamera DSLR. Ketertarikan akan kamera serta fotografi menjadi kian naik seiring memuncaknya keinginan untuk belajar fotografi. Bukan dengan tanpa permulaan keinginan itu ada. Dimulai dengan belajar mem-foto dengan menggunakan handphone, kamera digital saku, dan kamera waterproof. Beberapa kamera yg didapatkan, itu berasal dari usaha jual-beli barang bekas yang dikelola sendiri. Meskipun kamera tersebut diperoleh dari orang lain (Second), namun kualitas nya pun dapat dibilang cukup baik. Sudah berbagai foto diambil dengan menggunakan kamera digital saku tersebut (merk casio dan canon IXUS I85) serta sebuah kamera anti air Kodak watersport yang mungkin saat ini sudah jarang ditemukan.

"Dan suatu ketika ada seorang yang datang ke toko saya untuk menjual kamera DSLR milik nya"


Saya cukup terkesan dengan kamera yang ia tawarkan. Dia menjual kamera DSLR Canon 10D, dengan beberapa perlengkapan penunjangnya seperti Tripod Silk, Flash merk canon, Lensa Semi Fish eye, serta Lensa USM 75-300 mm merk canon. dan tak lupa tas kameranya. Harga yang ia buka pun menarik minat saya, saya masih sangat awam dengan dunia fotografi. Kemudian saya berfikir, mungkin kamera ini dapat digunakan untuk belajar. 

Setelah terjadi transaksi jual-beli. Kamera tersebut saya coba gunakan. Sambil membaca info tentang kamera dari berbagai blog, saya sedikit demi sedikit mengerti tentang setting-an kamera. Walaupun kamera yang saya gunakan (10D) tahun pembuatannya adalah 2003, namun saya merasakan kamera tersebut dapat menghasilkan gambar yang halus, fokus yang cukup baik serta dengan berbagai setting-an yang ada dapat dimanfaatkan dengan lebih baik lagi. Melalu kamera tersebut saya mengenal perbedaan antara lensa 18-55 mm dan lensa 75-300 mm. 

Dari segi bentuk, lensa 18-55 mm lebih pendek dari lensa 75-300 mm. Lensa 18-55 mm merupakan lensa bawaan dari kamera 10D yang saya beli. Dengan lensa pendek tersebut, saya merasakan kemudahan dalam menggunakannya di mode "Auto". Fokus lensa nya bekerja dengan sangat baik ketika saya mengarahkan kamera dan menekan tombol shutter sekali. Lensa tersebut cocok untuk mengambil foto dengan jarak pendek, potrait, maupun landscape. Bisa dikatakan lensa 18-55 mm cocok untuk situasi umum. 

Lensa lain yang disertakan pada penjualan adalah lensa 75-300 mm. Lensa tersebut merupakan lensa tambahan dan mungkin dahulu pembelinya membutuhkan lensa jarak jauh. Lensa 75-300 mm, berukuran lebih panjang, dan sedikit lebih berat. Pada awalnya saya kurang mengerti bagaimana cara menggunakan lensa jarak jauh tersebut. Karena waktu awal menggunakan saya kebanyakan menggunakan fitur automatic.

Seiring berjalan nya waktu, saya pun mulai menggunakan mode-mode lain pada kamera 10D tersebut. Mode yang saya gunakan adalah "Manual". Pada awal nya saya merasa kesulitan dengan mode ini, karena saya tidak terbiasa untuk mengatur fokus sendiri. Namun, setelah mencoba beberapa kali, saya pun mulai bisa menggunakannya. 

Efek dari penggunaan lensa ini yang paling menarik adalah ketika ingin "mengambil gambar dengan latar belakang blur" 

Beberapa gambar bunga ditaman-taman saya ambil dengan menggunakan lensa ini. Efek latar belakang yang saya dapatkan terasa istimewa bagi saya yang adalah pemula. Saat saya menggunakan lensa ini, saya harus berada sedikit jauh dari objek yang saya foto. Hal tersebut dikarenakan untuk mengambil gambar dengan latar belakang blur tersebut, saya perlu menyesuaikan jarak antara lensa dan objek agar tidak terlalu dekat, yang terjadi ketika terlalu dekat malah blur semua hahaha

Dari Lensa semi fish eye yg saya dapatkan, saya sangat tertarik sebenarnya mengingat bentuk lensanya yang cukup unik, yang sedikit menggembung, dan dengan body lensa yang berwarna silver. Saya pun mencoba menggunakan lensa tersebut. Lensa Semi Fish Eye itu tidak dapat langsung di mount ke kamera 10D, namun di pasang didepan lensa kamera kit nya (18-55 mm). Setelah saya pasangkan drat nya ke lensa kit, baru lensa semi fish eye dapat digunakan. 

Setelah saya mencoba lensa semi fish eye, saya mendapati hasil gambar melengkung yang cukup baik. Saat saya menggunakan lensa itu, jarak saya dengan objek harus berada dekat, karena memang lensa ini digunakan untuk mendapatkan detail (macro) menurut saya. Jika lensa ini digunakan untuk jarak jauh hasil yang didapatkan adalah blur 100 % hahaha

Dalam beberapa kali foto, saya memberanikan diri untuk dipegang sendiri ... (dipegang apanya pak ???) dipegang kameranya toh. Hasil foto yang saya dapat beberapa kali mengalami blur, maklum saya orangnya gemetaran. Waktu saya sedang jalan-jalan ke Bali, saya membawa serta tripod ke pantai. Kebetulan pantai nya sedang sepi, ga banyak orang maupun bule-bule berjemur. Saya tancapkan tripod ke pasir-pasir pantai. Setelah melakukan beberapa kali foto, saya mendapatkan dua kemudahan dengan adanya tripod tersebut. Pertama "Ga Perlu Ada Yang Megangin Kameranya" haha iya karena berkat fitur timer nya kamera tersebut bisa kita tinggalin, dan mengambil foto dari jarak jauh. Kedua "Kemungkinan Untuk Hasil Foto Getar Jadi Berkurang". Dikarenakan dudukan tripod yang stabil dan dudukan kamera yang mengunci dengan benar, fokus kamera pun dapat terjaga dengan baik. 

Memory yang terdapat dalam penjualan kamera ini ada yaitu 1 memory CF 128 Mb, dan 1 memory 256 Mb. Apa itu memory CF ? saya yang awam pun bertanya lagi. Yang saya tahu, memory biasanya Stick Pro Duo, atau SD card, atau MicroSD, dan ini CF baru pernah saya dengar. Iseng-iseng mampir ke toko elektronik dekat rumah untuk mencari memory CF tersebut, alih-alih mendapatkan, malah nihil barangnya, hihihi ya iyalah, mungkin sekarang mah udah jarang kali ya kamera dengan memory jenis CF tersebut.

Akhirnya saya pun mencari barang tersebut di Internet, saya mendapatkan informasi harga memory CF tersebut dari berbagai situs online. Setelah melihat, saya baru tahu memang memory CF tersebut sudah jarang digunakan untuk kamera kamera baru. 

"penjualan memory CF pun belum tentu ada disemua toko kamera"  

Dan saya fikir yasudahlah, toh saya masih dapat menggunakan memory ini tanpa perlu mengkhawatirkan penyimpanannya yang hanya 256 Mb Hehehe

Untuk memindahkan foto-foto yang saya ambil ke laptop, saya memerlukan Memory Reader. Setelah saya cari di toko terdekat, saya temukan Memory Reader yang dapat membaca CF card. Kabel USB nya yg digunakan pun sudah tipe lama, saya fikir wah kalo hilang bahaya ini :D

Masalah baterai pada kamera gimana tuh ???
Saya tidak mendapati masalah pada baterai kamera 10D ini. Cukup lama dapat saya gunakan kamera ini, sekitar 100-250 foto atau mgkn lebih dapat saya ambil jika baterai kamera terisi penuh. Pastikan untuk mengecas kamera tersebut tidak ditinggal. Kan sayang kalo misalkan nanti baterainya jadi menggelembung atau drop, Ingat baterai kamera DSLR itu mahal. Sebenernya semua komponen DSLR mahal sih Hahaha

Hasil gambar nya dong Pak !!!

Oke, berikut merupakan hasil gambar kamera Canon 10D

 

Foto di pinggir pantai Padang-Padang, Bali

Foto Bunga di kebun bunga lantai 2

Kamera kalo dipakein tripod jadi praktis kan ? :D

Foto make lensa 75-300 mm

Tau aja deh burung hantu nya mau difoto :)

*Sekian post review kamera Canon DSLR 10D
Semoga para pembaca semua terhibur
Salam Gafravel

Komentar

Gafravel's Post